Basis data sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kemudian dapat dimanfaatkan lagi dengan cepat dan mudah. Definisi basis data (database) sangatlah bervariasi. Basis data dapat dianggap sebagai kumpulan data yang terkomputerisasi, diatur dan disimpan menurut salah satu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Secara sederhana basis data dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Basis data sangat bermanfaat pada sistem informasi, contohnya:
Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokkan, mengurutkan bahkan perhitugnan dengan matematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah
Efisisensi ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakaian bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai temat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan dapat menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan. Misalnya ada data pengambilan matakuliah oleh mahasiswa, dimana yang dicatat adalah : Nim, Nama, Jurusan, Alamat, Kode, NamaMatkul dan Sks
Kebebasan Data ( Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
Kebebasan Data ( Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
Penggunaan basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuat aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data tetapi cukup mengatur interface untuk penguna.
Keakuratan (accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antar data, dll. Dapat menekan ketidakakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
Pemusatan kontrol data
Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakukan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita mengupdate semua data di masing-masing bagian tetapi cukup hanya di satu basis data.
MULTIMEDIA DAN KEGUNAANNYA
Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.
Beberapa definisi menurut beberapa ahli:
1. Kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996)
2. Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar, dan teks (McComick,1996)
3. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dan kawan-kawan, 2002)
4. Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin dan Linda, 2001)
5. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter 2001 adalah:
pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Manfaat Multimedia dalam System Informasi
Multimedia yaitu menyampaikan informasi berupa text, animasi, video, audio, atau gambar. Multimedia sangat bermanfaat diantaranya pada bidang sistem informasi. Contohnya pada penjualan barang online. Dengan multimedia yang menarik, pembeli tertarik untuk melihat-lihat dan membeli barang tersebut hingga 24 jam. Manfaat lainnya bisa pada iklan di televisi. Iklan tersebut harus ditampilkan semenarik mungkin agar penonton tertarik, misalnya dengan animasi 3D.
Pengguna Basis Data
1. System Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual
2. Database Administrator (DBA)
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
Tugas DBA :
> Mengontrol DBMS dan software-software
> Memonitor siapa yang mengakses basis data
> Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency
Program Utilitas yang digunakan oleh DBA :
> Loading Routines : Membangun versi utama dari basis data
> Reorganization Routines : Mengatur / mengorganisasikan kembali basis data
> Journaling Routines : Mencatat semua operasi pemakaian basis data
> Recovery Routines : Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
> Statistical Analysis Routines : Membantu memonitor kehandalan sistem
3. End User (Pemakai Akhir)
Ada beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :
a. Programmer aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis pada bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll)
b. Pemakai Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS
c. Pemakai Umum (End User / Naïve User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis sebelumnya
d. Pemakai Khusus (Specialized/Sophisticated User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.
Kelemahannya dari sistem pemrosesan file ini antara lain :
1. Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data)
2. Data terisolir (Isolation Data)
3. Masalah Pengamanan ( Security Problem )
Anggota kelompok :
> Muhammad Irvan Viyade> Ridhwan Kartono
> Agus Tito
> Hendro Widodo
> Ahmad Mahara Fauzy
> Baharuddin Jusuf SP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar